Adik Ipar Mertua Ku Mengkhianati Kepercayaan Ku

Yth. Bagian Info KPAI
di Tempat


Assalamu 'Alaikum wr. wb.
Perkenalkan nama saya mondana dari Aceh, saat ini tinggal di Bandung. Menyangkut perlindungan anak saya mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan, barangkali bagian INFO KPAI memiliki waktu untuk memberi saya masukan atas pengalaman seperti berikut ini:

1. Tgl 23 Juni 16, Jam 01.21 WIB
saya dikejutkan oleh adik sepupu dari istri saya memberi kabar meninggalnya kakek dari keluarga istri, kami (adik sepupu dari istri saya dan suaminya, 2 org putri saya, kakek dan nenek dari alm. istri saya serta saya sendiri) tinggal serumah dikamar-kamar yang terpisah pula, saya sendiri tidur sendiri di ruang tamu sejak istri saya meninggal.
Suasana rumah pun menjadi ramai, semua terbangun lebih cepat dari biasanya karena musibah di pagi itu dan berlanjut hinggal malam harinya.

2. Tgl. 24 Juni 2016. Jam 03.00 WIB
Saya dibangunkan anak No. 2 (perempuan 20thn-an) saya untuk bersahur, sambil mempersiapkan makanan untuk sahur kami seadanya. Anak saya No. 3 (perempuan 14thn - baru naik ke kelas 2 SMP) tidak bangun, mungkin kelelahan.

3. Setelah Imsak saya ke mesjid utk shalat shubuh, setelah selesai dari mesjid saya langsung pulang. Sudah jadi kebiasaan saya mencoba tidur lagi, rencana saya berangkat kerja jam 07.00 WIB, saya matikan lampu ruang tengah sebelum tidur.

4. Saya perhatikan kamar adik sepupu istri, dan kamar-kamar yang semua menyala. saya melanjutkan tidur. tapi belum juga mata saya terpejam saya melihat bapak dari adik sepupu saya masuk kerumah lewat pintu belakang. kami memanggilnya dengan panggilan babeh.

5. Saya tahu, babeh yang dtg. babeh dtg utk mengambil rokok saya tanpa perlu meminta lagi, itu sudah biasa. saya memaklumi dan saya biarkan.

6. Tiba-tiba Saya merasa ada yang aneh, babeh koq ga mendekati tempat saya menaruh rokok? apa dia malu karena tahu saya belum tidur?

7. Saya membuka mata sekalian mencari-cari kemana babeh, seketika saya melihat kamar anak saya No. 3 lampunya mati. siapa yang mematikan? saya menghampiri kamar anak saya, lalu membuka kamarnya utk menyalakan kembali lampu yang mati.

8. Saya heran koq pintu kamar itu ngga bisa dibuka?  oh, saya berpikir anak saya No. 3 sudah bangun dari tidurnya, mengunci pintu kamar, mematikan lampu dan tidur kembali. saya pun kembali ke tempat tidur saya di ruang tamu.

9. lk.10 menit kemudian, baru jantung saya berguncang hebat. Saya sadar betul tadi pintu kamar anak saya No. 3 tidak bisa dibuka, CURIGA nih. jadi sadari KEMANA BABEH?

10. Sontak saya bangun, pertama sy gedor pintu kamar adik sepupu istri, kamar anak saya no. 2, saya nyalakan lampu ruan tamu/tengah sy pun melihat ternyata BABEH yang KELUAR dari PINTU kamar anak No. 3 saya?

11. Saya tanya untuk apa dia dikamar anak saya, kenapa mengunci pintu dari dalam, kenapa mematikan lampu?

12. Dia dia malah bukan menjawab pertanyaan saya, justru balik bertanya apa maunya saya?

Begitulah ceritanya, saat menulis cerita ini saya berpikir BABEH ini PUNYA kelakuan seperti HEWAN, hanya saya saja yang BODOH, mengapa tidak segera MEMBUNUHNYA saat itu?

Saya sudah mendengar cerita tentang BABEH sebelumnya, tapi saya ABAIKAN. Mau gimana saya tidak punya BUKTI, hanya SAKSI. Pagi ini saya punya SEMUA SAKSI-SAKSI, BABEH sendiri.

Kepada KPAI saya ingin bertanya, baik mana saya segera membunuh HEWAN yang bernama BABEH? atau saya harus menunggu anak saya harus jadi KORBAN terlebih dulu baru KPAI datang bersama MEDIA MASSA untuk diliput. Lalu semua bisa TERKENAL, semua BERJASA, semua bisa CARI MUKA, dst, dst, dst ... dst?


wassalam,



MONDANA
-------------------------
ORANGTUA KORBAN